Wednesday 1 March 2017

Yg tak pernah tertukar

Allahu Akbar. Berapa indahnya Allah menjaga makhlukn ya, ia yg menciptakan Ia yg mencukupkan. Salah satunya, yg tak pernah tertukar adalah rezeki. Secara otomatis, Allah mencukupkan tiap orang dgn rezekinya masing2 dan itulah yg menjadi pelajaran untukku bbrp waktu ini.
Menjadi sebuah pengalaman, semoga ada hikmah yg bisa diserat.
Bbrp waktu  yg lalu ada seorang teman berkunjung kerumah, ia membawakan bbrp jajanan. Dan karena rumahnya jauh, saya menawarinya makan. Buka kulkas- eh ada bbrp telur. Dan masih jelas diingatan, pembelian telur itu dari seorang teman yg melunasi kewajiban. Bukankah ini menjadi rezekinya? Saat is datang- pas ada makanan dirumah. Bukankah ini juga rezeki saya?
Bbrp waktu yg lalu  saya janji bertemu seorang teman dan kemudian kami makan. Sesungguhnya ia tamu saya dan hendaknya saya memuliakannya. So I pay the bill, darimana uangnya? Baru saja sore sebelumnya seorang teman lainnya berkirim kabar bahwa ia telah mentransfer bbro uang ke rekening saya. Bukankah ini menjadi rezekinya? Saat ia datang- pas saya pegang uang. Bukankah ini juga rezeki saya?
Bbrp waktu yg lalu ada seorang teman mampir menyapa. Bagiku tentu bukan sekedar sapaan, karena kami telah lama tak berjumpa hehehe. Ia harus segera melanjutkan perjalanannya. Maka apa apa yg praktis dirumah saya bawakan,ya untuk bekal diperjalanan. Maka  ketemulah jajanan seorang teman yg bbrp waktu berkunjung. See? Bukankah ini menjadi rezekinya? Saat ia mampir- pas ada yg bisa dibawakan. Bukankah ini jg rezeki saya?
Bbrp waktu yg lalu tak sengaja bertemu seorang teman di sebuah expo. Sekedar menyapa dan kemudian saya sibuk sendiri. Eh tiba2 dapet uang - pas disebelah ada produk warga binaan - pas kayaknya Kok sepi - pas ada uang buat beli - pas mau pulang ngeliat teman saya lagi- pas Kok ada yg bisa dihadiahkan- pas serba pas muternya. Bukankah ini menjadi rezekinya? Pas ketemu lagi- pas ada yg bisa dihadiahkan. Bukankah ini jg rezeki saya? Bukankah ini jg rezeki warga binaan?
Sebuah skema yg ndak habis dipikirkan. Ga nutut otak menungso. Sejatinya rezeki- bukan hanya tntg materi- tp jg kebahagiaan dihati. Bertemu teman- menyambung silaturahim- melihat mereka tersenyum- duduk Bersama ta-da mendengar ceritanya walau hanya sebentar, itu sungguh membahagiakan. Oh bukankah Allah jg melapangkan rezeki para penyambung silaturahim? Tiada nalar yg mampu mencapainya. Allahu Akbar. Maka nikmat Tuhanmu manakah yg engkau dustakan?
Dan bagi Kita pula tiada nikmat yg bukan ujian Dan tiada ujian yg bukan nikmat. Segalanya patut direnungkan...

No comments:

Post a Comment