Wednesday 22 March 2017
Sejuta Ice"Mary"
Tentang Cinta
Seperti saat berpuasa, sebelum berbuka pasti inginnya macam macam. Es Manado, es campur, dll, namun saat berbuka segelas air putih pun sudah mencukupkan
Dan Cinta pun juga demikian
Untuk para tunaasmara, mungkin sering nyanyi "inikah Cinta,.Oh inikah Cinta,. Cinta pada jumpa pertama" atau galaus "Cinta adalah misteri dalam hidupku yg tak pernah kutau akhirnyaa" wkwkwkwk
Itu wajar,
Sama seperti berpuasa...
Rasa rasa Cinta menggebu2 dalam dada. Dan kadang Kita sendiri sulit mengontrolnya. Akhirnya begini begitu. Padahal sama seperti berpuasa, kita jg harus menjaga prosesnya. Jgn sampai Kita berbuka sebelum waktunya dan mencederai hakikat berpuasa itu sendiri.
You know lah what I mean hehehe
Udah gitu aja
Wednesday 8 March 2017
Ditegur Gusti Allah langsung!
Bismillahirrahmanirrahim
Bacalah dengan nama Tuhanmu, itulah permulaan ilmu...
| Pesan langsung dari Allah |
Astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim, astaghfirullahaladzim wa alhamdulillahi rabbil'alamin. Saya ndak tau harus memberi judul apa tulisan ini, karena ia begitu nyes pas nusuk di hati. Serasa gusti Allah bilang "nduk ini lho baca, pahami, ini lho nduk inii.. "
Yaa Allah
Hari ini, bada maghrib ini, tepat baru saja saya tilawah seperti biasanya. Pembatas saya ada di surah Al mu'minun,artinya jadwal saya ngaji ini. Hanya sedikit, tingga bbrp lembar sudah An Nur. Sampun selesai akhir ayat, saya tengok An Nur sebentaar, artinya cahaya. Cahaya apa ya Allah,batin saya. jujur hati saya sdg zonk, mengingat An Nur langsung keinget ayat 31nya, hmm malas (astaghfirullahaladzim) saya hendak tutup itu mushaf namun tiba2 saya inget ini malam jumat. Kenapa ndak kahfian saja, lalu saya buka kembali dan baca Al kahf.
Saat baca Al kahf jujur saya ndak bisa fokus. Pikiran kemana2, inget skripsi yg belum mulai karena malas, inget pesan ibu, uti , ah campur aduk. Ndak bisa fokus, mung lisan yg tetep ndremimil ngaji- tanpa Hati (astaghfirullahaladzim)
Hingga terkelebat jika besok bener malam jumat, berarti saya ngelewatkan janji ngaji kamis pagi astaghfirullahaladzim, padahal saya sudah konfirmasi hadir. Eh tunggu, saya inget2 lagi- posisi sambil masih tilawah al kahf- tp otak muter2 ndak karuan hiks.
Ternyata Hari ini Masih hari rabu- malam kamis. Baru besok saya balik dan jadwalnya ngaji, ya Allah.. dan langsung sret mikir kenapa gusti Allah ngasih krenteg( kemauan) untuk baca Al Kahf? Sret saya berhenti ngaji, fokus saya liat ayat berapa, ayat 60 tentang Nabi Musa mencari ilmu - ya Allah says nangis sejadi jadinya. Kok ya pas saya lagi mbeling ga ngerjain skripsi, padahal waktu sudah mepet ndak ada waktu lagi, ya Allah.
Ibu yg liat kaget, mungkin batinnya ngapain nih anak nangis ndekep Al Quran, saya sadar pertanyaan tak terucap dari ibu dan dgn masih nangis saya bilang- "gusti Allah negur kulo buuk..." Ibuk manggut2, "ya gapapa nangis aja, biar lega" jawab ibu, kemudian beliau melanjutkan aktivitasnya. Mendengar jawaban ibu saya tambah nangis- tp nangis ndak bisa keluarin air mata- nangis nyesek dalam dada. Ya Allah ampunilah hambaaa
Mungkin ini teguran kesekian kalinya dr gusti Allah tp sayanya yg Masih mbeling- nakal- abai terhadap tegurannya. Saya ndak sadar sadar. Ndak peka. Dan ndak segera memperbaikinya. Saya tetep lalai, malas, acuh. Ya Allah ampunilah hambaaa
Dan saya pun semakin sadar, betapa cinta Kasih sayang Allah pada hambanya itu luar biasa... Sungguh luar biasaaa. Semoga kesadaran saya bertahan, semoga saya segera memperbaiki kesalahan saya, semoga saya bisa mengejar dari ketertinggalan. Semoga..
Tiada kata terlambat bukan?
Rabbanafighrlanaa
Semoga bisa diambil hikmahnya, semoga bermanfaat. Barakallahufiik
Tuesday 7 March 2017
Sakit dan tawa - malah ngguyu
Saat saya keluar gang, terlihat seorang anak2 berada pada posisi tak wajar. Dia duduk diatas sepedanya yg tergeletak miring tepat mepet gerbang. Lamat2 kuperhatikan ada aura mrecing-menahan kesakitan diwajahnya. Sadar akan perhatian saya, dia kemudian tertawa. Saya hampiri dia,saya Tanya "kenapa dek?"
"Jatuh Mbak" jawabnya, saya baru sadar, celananya Kotor, dan terlihat dia memukul mukulkan kakinya ke tanah
"Lho bisa berdiri?" Tanya saya lagi
"Bisa Mbak, td ngepot , ga ada rem nya" jawabnya dgn tawa, tp saya paham Betul dia menahan sakit
Dari kejauhan terdengar tawa seorang temanmya pula
"Yawes ndang pulang dik, ati2, bibirnya berdarah ndang diobati" saya bilang begitu dia pun kaget dan segera mengusap darahnya
| Sakit dan tawa |
Melihat anak ini saya melihat diri saya sendiri. Saya juga begitu, jika saya merasa sakit, saya malah perbanyak tawa. Entah kenapa, saya ndak tau alasannya. Mungkin jika mengada-ada alasan, bisa Jadi: biar sakit nya ndak tambah sakit, pura2 kuat, biar ndak dianggap lemah, biar membahagiakan diri sendiri, atau biar ndak dikasihani (?). Seperti tempo hari kemarin, saat saya kehilangan HP dan stnk Secara bersamaan. Saya malah banyak ketawa. Orang yg melihat pun jg banyak yg ketawa (entah menertawai). Dihati sedih, nyesek, tp mau gimana lagi? Toh harus tetap bersyukur. Itulah yg terbaik untuk saat itu. Husnudzon pada Allah, suudzon pada diri- sebuah pembelajaran agar lebih berhati-hati. Semoga tawanya meredakan sakitnya, semoga tawanya menentramkan hati dan orang yg melihatnya.
Wednesday 1 March 2017
Yg tak pernah tertukar
Allahu Akbar. Berapa indahnya Allah menjaga makhlukn ya, ia yg menciptakan Ia yg mencukupkan. Salah satunya, yg tak pernah tertukar adalah rezeki. Secara otomatis, Allah mencukupkan tiap orang dgn rezekinya masing2 dan itulah yg menjadi pelajaran untukku bbrp waktu ini.
Menjadi sebuah pengalaman, semoga ada hikmah yg bisa diserat.
Bbrp waktu yg lalu ada seorang teman berkunjung kerumah, ia membawakan bbrp jajanan. Dan karena rumahnya jauh, saya menawarinya makan. Buka kulkas- eh ada bbrp telur. Dan masih jelas diingatan, pembelian telur itu dari seorang teman yg melunasi kewajiban. Bukankah ini menjadi rezekinya? Saat is datang- pas ada makanan dirumah. Bukankah ini juga rezeki saya?
Bbrp waktu yg lalu saya janji bertemu seorang teman dan kemudian kami makan. Sesungguhnya ia tamu saya dan hendaknya saya memuliakannya. So I pay the bill, darimana uangnya? Baru saja sore sebelumnya seorang teman lainnya berkirim kabar bahwa ia telah mentransfer bbro uang ke rekening saya. Bukankah ini menjadi rezekinya? Saat ia datang- pas saya pegang uang. Bukankah ini juga rezeki saya?
Bbrp waktu yg lalu ada seorang teman mampir menyapa. Bagiku tentu bukan sekedar sapaan, karena kami telah lama tak berjumpa hehehe. Ia harus segera melanjutkan perjalanannya. Maka apa apa yg praktis dirumah saya bawakan,ya untuk bekal diperjalanan. Maka ketemulah jajanan seorang teman yg bbrp waktu berkunjung. See? Bukankah ini menjadi rezekinya? Saat ia mampir- pas ada yg bisa dibawakan. Bukankah ini jg rezeki saya?
Bbrp waktu yg lalu tak sengaja bertemu seorang teman di sebuah expo. Sekedar menyapa dan kemudian saya sibuk sendiri. Eh tiba2 dapet uang - pas disebelah ada produk warga binaan - pas kayaknya Kok sepi - pas ada uang buat beli - pas mau pulang ngeliat teman saya lagi- pas Kok ada yg bisa dihadiahkan- pas serba pas muternya. Bukankah ini menjadi rezekinya? Pas ketemu lagi- pas ada yg bisa dihadiahkan. Bukankah ini jg rezeki saya? Bukankah ini jg rezeki warga binaan?
Sebuah skema yg ndak habis dipikirkan. Ga nutut otak menungso. Sejatinya rezeki- bukan hanya tntg materi- tp jg kebahagiaan dihati. Bertemu teman- menyambung silaturahim- melihat mereka tersenyum- duduk Bersama ta-da mendengar ceritanya walau hanya sebentar, itu sungguh membahagiakan. Oh bukankah Allah jg melapangkan rezeki para penyambung silaturahim? Tiada nalar yg mampu mencapainya. Allahu Akbar. Maka nikmat Tuhanmu manakah yg engkau dustakan?
Dan bagi Kita pula tiada nikmat yg bukan ujian Dan tiada ujian yg bukan nikmat. Segalanya patut direnungkan...