Tuesday 7 March 2017

Sakit dan tawa - malah ngguyu

Saat saya keluar gang, terlihat seorang anak2 berada pada posisi tak wajar. Dia duduk diatas sepedanya yg tergeletak miring tepat mepet gerbang. Lamat2 kuperhatikan ada aura mrecing-menahan kesakitan diwajahnya. Sadar akan perhatian saya, dia kemudian tertawa. Saya hampiri dia,saya Tanya "kenapa dek?"
"Jatuh Mbak" jawabnya, saya baru sadar, celananya Kotor, dan terlihat dia memukul mukulkan kakinya ke tanah
"Lho bisa berdiri?" Tanya saya lagi
"Bisa Mbak, td ngepot , ga ada rem nya" jawabnya dgn tawa, tp saya paham Betul dia menahan sakit
Dari kejauhan terdengar tawa seorang temanmya pula
"Yawes ndang pulang dik, ati2, bibirnya berdarah ndang diobati" saya bilang begitu dia pun kaget dan segera mengusap darahnya

| Sakit dan tawa |
Melihat anak ini saya melihat diri saya sendiri. Saya juga begitu, jika saya merasa sakit, saya malah perbanyak tawa. Entah kenapa, saya ndak tau alasannya. Mungkin jika mengada-ada alasan, bisa Jadi: biar sakit nya ndak tambah sakit, pura2 kuat, biar ndak dianggap lemah, biar membahagiakan diri sendiri, atau biar ndak dikasihani (?). Seperti tempo hari kemarin, saat saya kehilangan HP dan stnk Secara bersamaan. Saya malah banyak ketawa. Orang yg melihat pun jg banyak yg ketawa (entah menertawai). Dihati sedih, nyesek, tp mau gimana lagi? Toh harus tetap bersyukur. Itulah yg terbaik untuk saat itu. Husnudzon pada Allah, suudzon pada diri- sebuah pembelajaran agar lebih berhati-hati. Semoga tawanya meredakan sakitnya, semoga tawanya menentramkan hati dan orang yg melihatnya.

No comments:

Post a Comment